JURNAL KAJIAN ISLAM MODERN

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Dalam konteks pendidikan, keberhasilan tidak hanya tergantung pada satu komponen, tetapi melibatkan seluruh komponen yang saling terkait satu sama lain, agar tujuan utama pendidikan dapat tercapai. Perencanaan, yang merupakan landasan setiap kegiatan ilmiah, harus dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis. Sama halnya dengan pendidikan, diperlukan program-program terencana yang dapat memandu proses pendidikan menuju tujuan yang diinginkan. Proses pendidikan, dari pelaksanaan hingga penilaian, dikenal sebagai kurikulum. Kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan karena menjalankan tujuan-tujuan yang diinginkan; bahkan, tanpa keterlibatan kurikulum, tujuan tersebut tidak akan tercapai. Kurikulum, sebagai salah satu komponen inti pendidikan, memiliki struktur yang terdiri dari berbagai komponen yang saling melengkapi, termasuk tujuan, struktur, program, strategi pelaksanaan, penilaian hasil belajar, bimbingan-penyuluhan, serta administrasi dan supervisi pendidikan

PRAKTIK EGALITARIAN DI PANGGUNG MTQ INDONESIA: TELAAH PEMIKIRAN ANNE K. RASMUSSEN

Jimmy Lukita, Inayah Rohmaniyah — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Peran perempuan sebagai pembaca al-Qur’an di ruang publik masih dinilai tabu di banyak negara Islam, khususnya yang ada di Timur Tengah. Kondisi ini berbeda didapatkan oleh Anne K. Rasmussen yang mana perempuan secara leluasa dapat menampilkan bacaan al-Qur’an mereka pada kegiatan MTQ yang diadakan di Indonesia. Tidak hanya dalam hal membacakan al-Qur’an, praktik egalitarian yang berkembang pada kegiatan MTQ juga dalam bentuk perempuan sebagai dewan hakim dan audiens pada setiap penampilan pembacaan al-Qur’an. Di dalam bukunya Rasmussen menyebutkan setidaknya ada tiga faktor yang memicu terjadinya praktik egalitarian pada kegiatan MTQ ini, 1) faktor pendidikan-keagamaan, 2) faktor sosial-budaya, 3) faktor politik kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan pendekatan kualitatif, dengan itu artikel ini mencoba mengungkap pemikiran Rasmussen yang menerangkan pada kegiatan MTQ ada praktik egalitarian, ada faktor yang melatarbelakangi, dan memiliki implikasi terhadap kegiatan itu sendiri. Di antara implikasinya adalah, implikasi pengetahuan, implikasi norma, dan implikasi paraktik.

Kata kunci: Anne K. Rasmussen, MTQ, Egalitarian, Implikasi

KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS VESPA BROTHERHOOD SCOOTERIS CEMPLANG

erna ernawati, Testa Pradia Nirwana, Ali Alamsyah Kusumadinata — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Komunitas merupakan salah satu bentuk solidaritas dalam bermasayraakat. Soliditas organisasi yang lahir dalam masyarakat dapat terbentuk dari hobi, pekerjaan dan kesenangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktvitas komunikasi kelompok yang dilakukan di BSC yang merupakan komunitas vespa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana teknis pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi kelompok dilakukan secara horizontal dan dilakukan dengan menggunakan aplikasi whatsapp. Kegiatan ini dilakukan setiap kali ada isu baru atau kegiatan yang akan dilakukan maka pesan ke masing-masing kelompok akan dikemas. Selain itu agenda rutin dalam kegiatan adalah membahas aktivitas pemuda desa dan perihal tentang mesin. Komunitas BSC memberikan peluang inovasi sosial bagi pemuda untuk menggemari kegiatan produktif dalam perkumpulan sosial.

Kata kunci komunitas scooteris, komunikasi, kelompok

METODE MODELLING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS III SD

Wiranda Bayu Aditama, Aenullael Mukarromah — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas III SD melalui penerapan metode modelling the way. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Metode dalam penelitian ini adalah classroom action research yang dilakukan dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis di setiap akhir siklusnya, sedangkan untuk aktivitas guru dan siswa diperoleh dari instrument observasi. Indikator keberhasilan hasil belajar dikatakan meningkat jika ≥ 85% siswa mendapat nilai ≥ 65, sedangkan indikator keberhasilan aktivitas guru minimal berkategori baik dan indikator aktivitas siswa minimal berkategori “aktif”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data peningkatan kualitas proses pelaksanaan pembelajaran yakni untuk aktivitas mengajar guru siklus I memperoleh skor 34 dengan kategori cukup baik dan pada siklus II meningkat dengan memperoleh skor 41 dengan kategori baik. Demikian juga untuk aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh skor 33 dengan kategori cukup aktif dan pada siklus II meningkat dengan memperoleh skor 40 dengan kategori baik. Untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70,3 dengan persentase ketuntasan klasikal 69,2% dan mengalami peningkatan dimana pada siklus II dengan nilai rata-rata 85,4 dengan persentase ketuntasan klasikal 85, 1%, kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode modelling the way dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada kelas III SD.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN GURU SEKOLAH DASAR: PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Hafizin Hafizin, Aenullael Mukarromah, Wiranda Bayu Aditama — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan dan strategi yang dapat meningkatkan distribusi dan kualitas guru di Indonesia. Pendekatan studi pustaka digunakan untuk mengeksplorasi literatur yang relevan dengan topik ini, dengan fokus pada kebijakan pengelolaan guru, model partisipatif dalam pengelolaan guru, pembelajaran kelas rangkap (PKR), dan program pelatihan dalam pemerataan guru. Analisis literatur mengungkapkan bahwa kebijakan pengelolaan guru perlu memperhatikan aspek rekrutmen, penempatan, kesejahteraan, dan integrasi teknologi. Model partisipatif dan PKR merupakan solusi yang efektif untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang terbatas di daerah-daerah yang kekurangan guru. Program in-service training juga penting untuk meningkatkan kompetensi guru. Dengan demikian, implementasi kebijakan yang holistik dan strategis diperlukan untuk meningkatkan distribusi dan kualitas guru di Indonesia, terutama di daerah terpencil, guna meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK MELALUI KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS PADA SISWA KELAS IV MI

Aenullael Mukarromah, Wiranda Bayu Aditama, Hafizin, Sutrisno Fibrianto — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatakan prestasi belajar pada pembelajran Aqidah Akhlak melalui keterampilan mengelola kelas pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidiyah. Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek dalam penelitian adalah guru mata pelajaran Aqidah Akhlak dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah yang berjumlah 25 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Observasi meliputi aktivitas mengajr guru dalam mengelola kelas dan tindakan siswa selama pelaksanaan di setiap siklus. Tes yang diguakan adalah tes soal pilihan ganda untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada unjuk kerja setiap siklusnya. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Data dalam penelitian ini meliputi dua jenis yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan keterampilan mengelola kelas dapat meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah. Hal ini ditunjukkan dari pra siklus nilai peserta didik di bawah 70 dengan nilai rata-rata kelas 62,4 atau hanya 10 orang siswa yang tuntas. dan ketuntasan klasikalnya 40% dari 25 orang. Pada siklus I, diperoleh aktivitas guru tergolong cukup aktif, yaitu dengan rata-rata skor aktivitas siswa 10,4 dengan kategori cukup aktif. Dari data hasil evaluasi siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 72% siswa atau 18 orang siswa yang tuntas, Sedangkan pada siklus II, aktivitas guru tergolong sangat aktif, yaitu dengan jumlah rata-rata skor aktivitas siswa 22,2 dengan kategori sangat aktif, dan dari hasil evaluasi siklus II diperoleh ketuntasan klasikalnya 92% siswa atau 23 orang siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak meningkat 52 % dari pra siklus sampai siklus II.

IMPLEMENTASI SIKLUS DEMINGS PADA PRODUKSI GOOGLE ADS STOCK WARS TRADING COMPETITION DI PT SUCOR SEKURITAS

Husna Nurul Izzah, Bayu Suriaatmaja Suwanda, Erna Ernawati — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Stock Wars Trading Competition merupakan kompetisi trading yang diadakan oleh PT Sucor
Sekuritas sejak tahun 2019 silam. Stock Wars Trading Competition memilih Google Ads
sebagai media untuk mempromosikan kompetisi tersebut. PDCA (Plan, Do, Check dan Action)
atau yang biasa disebut siklus Demings, merupakan siklus peningkatan proses yangberkesinambungan atau terus menerus. Google Ads Stock Wars Trading Competitionmenggunakan siklus Demings pada proses produksinya agar iklan dapat terus mengalamipeningkatan baik itu dari segi kualitas iklan maupun audiens. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menganalisis implementasi siklus Demings pada produksi Google Ads Stock Wars Trading Competition. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah partisipasi aktif,wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil dari observasi selama menjalankan kegiatan proyek akhir di PT Sucor Sekuritas adalah masing-masing tahapan pada siklus PDCA memiliki tahapan produksi Google Adsnya tersendiri. Tahap Plan meliputi penulisan headline, penulisan deskripsi, pembuatan poster campaign, pemilihan kata kunci rendah kompetisi, penargetan demografis, penargetan lokasi, dan targeting audiens. Tahap do terdiri atas pengaturan jadwal iklan dan penentuan budget campaign. Tahapan check meliputi pemantauan dan perekapan harian Google Ads Stock Wars Trading Competition yang telah dipublikasi. Tahapan action sebagai tahapan terakhir ialah memublikasikan Google Ads yang telah di produksi.

TITLE FORM OF ADDRESS ISLAMIC FIGURE IN INDONESIA

Mustafa Kamal, Hendrokumoro — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Penelitian membahas mengenai pemilihan nama-nama tokoh agama Islam di Indonesia ,karena dilatarbelakangi oleh keragaman nama-nama panggilan tokoh agama Islam di Indonesia. Penelitian ini mencoba mengungkap fenomena kebahasaan didalam pemilihan nama-nama panggilan tersebut. Penelitian ini menggunakan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metod deskriptif.Penelitian ini menemukan ragam pemilihan nama-nama panggilan tokoh Agama Islam di berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya adalah Kyai,Gus,Ajengan,Abuya di Jawa ,lalu Tuan Guru ,Buya ,Tengku di Sumatera dan Anre Gurutta serta Gurutta di Sulawesi

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF DI MADRASAH IBTIDAIYAH CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR

Ilfa Qurotaa’eni, tita hasanah, Acep Nugraha — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca anak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Muttaqin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Subjek penelitian ini sebanyak 23 siswa kelas dua di MI Darul Muttaqin Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Teknis analisis datanya dilakukan secara deskriptif. Indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu minimal 75% dari jumlah total siswa kelas dua. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan media kartu huruf. Pada pelaksanaan pra siklus diperoleh skor 45,76%, pada siklus 1 skor meningkat menjadi 52,72%, dan pada siklus 2 meningkat lebih baik dengan persentase 79,13%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas dua mengalami peningkatan setelah dilakukan dua siklus tindakan dengan media kartu huruf yang teramati pada aspek bahasa, pengetahuan, kesadaran berbahasa, dan keterampilan kognitif.

EFIKASI DIRI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA

Ima Rahmawati, Rinawati Ernawati, Muzhir Ihsan, Rusdiono Mukri — Thu, 06 Jun 2024 00:00:00 +0000

Kinerja mengajar guru merupakan hasil kerja guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari efikasi diri terhadap kinerja mengajar guru SMA di Kecamatan Tenjolaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan 54 guru SMA di Kecamatan Tenjolaya sebagai responden yang di ambil secara non-probability sampling dengan sampel jenuh. Data dikumpulkan secara primer menggunakan kuesioner atau angket tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 opsi jawaban (SL, SR, KD, P, TP), kemudian data diolah menggunakan teknik statistik inferensial yang meliputi uji asumsi klasik dan uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh antara variabel kinerja mengajar guru terhadap variabel efikasi diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru SMA di Kecamatan Tenjolaya dengan kontribusi sebesar 43,5%. Hal ini memberi arti bahwa kinerja mengajar guru dapat ditingkatkan melalui efikasi diri.